Selasa, 01 Juli 2014

Andaikan Tahu Sebelum Hamil...

Puji Tuhan kista berukuran sekitar 9 cm yang menyertai kehamilan saya sudah di angkat. Tidak perlu kuatir apakah kista itu akan pecah atau terpuntir seiring dengan pertumbuhan bayi kami. Mungkin kista ini sebenarnya sudah ada sebelum saya hamil karena biasanya kista yang muncul karena kehamilan tidak memiliki ukuran yang terlalu besar dan cenderung mengecil seiring dengan perkembangan janin.

Kalai boleh berandai-andai saya berpikir seandainya saja kista itu kami ketahui sebelum hamil, pasti kami akan memilih jalan alternatif. Lho kok?! Iya... soalnya saya takut operasi, takut dengan proses pemulihan pasca operasi, takut kalau terjadi malpraktik, takut kalau operasi memicu munculnya kista di tempat lain. Terlalu banyak ketakutan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak beralasan.

Alasan lain kenapa kami akan memilih pengobatan alternatif adalah karena salah satu teman dekat saya saat kuliah juga menjalani pengobatan alternatif untuk kistanya. Dia sudah menjalani program hamil cukup lama, tubuhnya pun menjadi melar karena konsumsi vitamin dan hormon namun buah hati yang dirindukan tak kunjung datang. Setelah mendapatkan rekomendasi dari rekan kantornya yang juga mengalami kesulitan mendapatkan momongan, datanglah teman saya ini ke pengobatan alternatif di daerah Alam Sutera Tangerang.

Waktu pertama datang, terapistnya bilang kalau teman saya memiliki kista endometrosis, teman saya kaget karena selama program hamil ke dokter, para dokter tidak pernah memberi tahu kalo dia memiliki kista. Ternyata setelah pulang dia menemukan dalam hasil-hasil USGnya memang terdapat kista dan hal itu dituliskan, namun karena para dokter tidak pernah memberi tahu/menjelaskan, maka dia tidak menyadari. 

Akhirnya dia menjalani terapi 2x seminggu. Suaminya hanya diterapi 1 or 2 minggu karena tidak memiliki masalah serius, dia juga coba bawa mamanya dalam salah satu session terapi, tapi terapist justru mengatakan bahwa mamanya tidak perlu datang lagi karena tidak memiliki masalah kesehatan. 

Setelah selama kurang lebih setengah tahun menjalani terapi, akhirnya kistanya pun hilang. Hal ini dibuktikan dari hasil USG dan dimulailah program untuk kehamilan. Dan memang setelah menjalani program hamil, teman saya ini tidak perlu menunggu lama untuk hamil. Walaupun sangat disayangkan bayinya lahir prematur pada usia 26 minggu dan meninggal setelah sekitar 3 hari menjalani perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) pada bulan November 2013.

Semoga segera hamil lagi :)


Karena sekarang saya menjalani kehidupan yang nyata dan bukan bukan pengandaian saya sungguh bersyukur karena saya dapat hamil meskipun memiliki kista berukuran 9 cm. Sejarah per-browsingan saya menunjukkan bahwa kehamilan pada perempuan yang memiliki kista adalah suatu hal yang cukup sulit terjadi terutama pada perempuan yang memiliki kista besar seperti saya. Jadi buat temen-teman yang mengalami kehamilan dengan kista, terutama untuk yang ukuran kistanya di bawah 6 cm berbahagialah kalian, kistanya tidak perlu di angkat karena biasanya akan mengecil seiring dengan pertumbuhan bayi... ^_^

Notes:
Kista dikatakan masuk dalam kategori besar jika ukurannya di atas 5 cm.

Kenapa BPJS Mandiri Ruang Perawatan Kelas 1??

Setelah program BPJS Kesehatan Mandiri disosialisasikan, mendapat informasi dan rekomendasi dari petugas dari 2 (dua) Rumah Sakit Pemerintah, pengalaman pribadi ketika papa saya mengalami kondisi darurat dan saya pelajari melalui brosing sana-sini, maka saya memutuskan untuk ikut serta dalam BPJS Kesehatan Mandiri untuk Ruang Perawatan Kelas 1.

Alasan saya antara lain:
  1. Meskipun kantor memberikan fasilitas asuransi kesehatan untuk rawat inap senilai Rp. 300.000/malam namun fasilitas ini tidak mencakup penyakit/masalah kesehatan yang berhubungan dengan kandungan. Dan Puji Tuhan, ternyata saya mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan kandungan :)
  2. Biaya bulanan yang sangat murah dengan cakupan perlindungan yang sangat luas bahkan mencakup biaya persalinan. Seberapa murah? Rp. 59.500,- per bulan untuk rawat inap kelas 1 :) Dan belum lama ini saya sudah merasakan manfaatnya ^_^ Bandingkan saja dengan premi asuransi kesehatan swasta untuk perawatan inap kelas 1
  3. Dengan Ruang Perawatan Kelas 1 saya lebih leluasa mendapatkan kamar perawatan karena lebih banyak pilihan. Jika ruang rawat inap kelas 1 penuh, masih ada kemungkinan mendapatkan ruang perawatan di kelas 2 atau 3. Kalau saya menggunakan fasilitas KJS atau BPJS Kesehatan mandiri kelas 3, maka saya hanya memiliki pilihan untuk mendapatkan perawatan di kelas 3 saja, jika kamar yang tersedia hanya kamar dengan kelas di atasnya, maka kita harus melepaskan fasilitas kelas 3 dan membayar penuh biaya untuk kelas di atasnya. Kasus inilah yang kami alami ketika papa saya mengalami peristiwa darurat bulan Maret 2014 yang lalu.
  4. Pelayanan RSUD Pasar Rebo terhadap peserta BPJS Kesehatan tetap sama dengan pasien reguler. Mereka melayani dengan baik dan ramah tanpa membedakan. Ini sangat menyenangkan ^_^
Tapi yang perlu diingat, keuntungan-keuntungan ini bukannya tanpa kelemahan lho... Saya harus mengakui adanya beberapa kelemahan dari program ini, antara lain:
  1. Sebelum bisa berobat ke Rumah Sakit, kita harus mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas, dokter keluarga atau Klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kecuali dalam keadaan gawat darurat bisa langsung ke UGD
  2. Antrian pendaftaran ke poliklinik atau dokter spesialis panjangnya minta ampun :D. Bahkan untuk mendapatkan nomor antrian awal ada pasien yang menginap di rumah sakit atau datang sejak jam 3 pagi. Notes: Yang datang jam 3 pagi sudah mendapat nomor antrian di atas 30.... #yang sakit tambah sakit# Saya sih memilih datang jam 6-an dan itu sudah pasti dapat nomor antrian di atas 400 bahkan nyaris 600 wkwkwkkkk....
  3. Dalam 1 hari hanya bisa menjalani konsultasi di 1 poliklinik. Jadiiiiii kalau penyakit kita membutuhkan konsultasi dari beberapa poliklinik, maka kita harus kembali datang di hari berikutnya
  4. Hmm... apa lagi yah?!

Notes:
  • Pengambilan nomor antrian sebenarnya baru dibuka jam 6 pagi (atau jam 7 yah?!-lupa nanti saya cek lagi). Jadi untuk yang sudah antri dari pagi-pagi buta biasanya diberi nomor antrian sementara untuk ditukarkan ketika mesin antrian sudah beroperasi.
  • Update harga ya, sekarang iuran BPJS Kesehatan untuk ruang perawatan kelas 1 sudah naik menjadi Rp. 80.000,-