Puji Tuhan kista berukuran sekitar 9 cm yang menyertai kehamilan saya sudah di angkat. Tidak perlu kuatir apakah kista itu akan pecah atau terpuntir seiring dengan pertumbuhan bayi kami. Mungkin kista ini sebenarnya sudah ada sebelum saya hamil karena biasanya kista yang muncul karena kehamilan tidak memiliki ukuran yang terlalu besar dan cenderung mengecil seiring dengan perkembangan janin.
Kalai boleh berandai-andai saya berpikir seandainya saja kista itu kami ketahui sebelum hamil, pasti kami akan memilih jalan alternatif. Lho kok?! Iya... soalnya saya takut operasi, takut dengan proses pemulihan pasca operasi, takut kalau terjadi malpraktik, takut kalau operasi memicu munculnya kista di tempat lain. Terlalu banyak ketakutan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak beralasan.
Alasan lain kenapa kami akan memilih pengobatan alternatif adalah karena salah satu teman dekat saya saat kuliah juga menjalani pengobatan alternatif untuk kistanya. Dia sudah menjalani program hamil cukup lama, tubuhnya pun menjadi melar karena konsumsi vitamin dan hormon namun buah hati yang dirindukan tak kunjung datang. Setelah mendapatkan rekomendasi dari rekan kantornya yang juga mengalami kesulitan mendapatkan momongan, datanglah teman saya ini ke pengobatan alternatif di daerah Alam Sutera Tangerang.
Waktu pertama datang, terapistnya bilang kalau teman saya memiliki kista endometrosis, teman saya kaget
karena selama program hamil ke dokter, para dokter tidak pernah memberi tahu kalo dia memiliki kista. Ternyata setelah pulang dia menemukan dalam hasil-hasil USGnya memang terdapat kista dan hal itu dituliskan, namun karena para dokter tidak pernah memberi tahu/menjelaskan, maka dia tidak menyadari.
Akhirnya dia menjalani terapi 2x seminggu.
Suaminya hanya diterapi 1 or 2 minggu karena tidak memiliki masalah serius, dia
juga coba bawa mamanya dalam salah satu session terapi, tapi terapist justru mengatakan bahwa mamanya tidak perlu datang lagi
karena tidak memiliki masalah kesehatan.
Setelah selama kurang lebih setengah tahun menjalani terapi, akhirnya kistanya pun hilang. Hal ini dibuktikan dari hasil USG dan dimulailah
program untuk kehamilan. Dan memang setelah menjalani program hamil, teman saya ini tidak perlu menunggu lama untuk hamil. Walaupun sangat disayangkan bayinya lahir prematur pada usia 26 minggu dan meninggal setelah sekitar 3 hari menjalani perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) pada bulan November 2013.
Semoga segera hamil lagi :)
Karena sekarang saya menjalani kehidupan yang nyata dan bukan bukan pengandaian saya sungguh bersyukur karena saya dapat hamil meskipun memiliki kista berukuran 9 cm. Sejarah per-browsingan saya menunjukkan bahwa kehamilan pada perempuan yang memiliki kista adalah suatu hal yang cukup sulit terjadi terutama pada perempuan yang memiliki kista besar seperti saya. Jadi buat temen-teman yang mengalami kehamilan dengan kista, terutama untuk yang ukuran kistanya di bawah 6 cm berbahagialah kalian, kistanya tidak perlu di angkat karena biasanya akan mengecil seiring dengan pertumbuhan bayi... ^_^
Notes:
Kista dikatakan masuk dalam kategori besar jika ukurannya di atas 5 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar